Logo Design by FlamingText.com

Selamat Datang

Selamat Datang
"Terima Kasih dan Mohon di Share Jika Konten Ini Bermanfaat"
"Peace, Love, Life and Fun"

Kamis, 16 Februari 2017

Kalimat Ungkapan

Kalimat Ungkapan

Pengertian dan Contoh Kalimat Ungkapan - Pernahkah Anda mendengar kata-kata seperti “panjang tangan”, “kepala batu”, dan masih banyak lagi. Dalam ragam bahasa Indonesia kata – kata tersebut merupakan ungkapan.

Ungkapan sendiri merupakan sebuah frasa idiomatic yang terbentuk dari gabungan kata yang maknanya bukan ditafsirkan berdasarkan kata – kata pembentuknya, tetapi telah membentuk makna baru.

Dikarenakan ungkapan terbentuk dari gabungan kata – kata yang berbeda, maka untuk mengidentifikasi apakah gabungan kata tersebut merupakan ungkapan atau tidak, perlu dilihat ke dalam konteks kalimat yang menyertainya. Hal ini dikarenakan gabungan kata tersebut bisa memiliki dua makna yang berbeda yaitu makna sebenarnya (denotasi) dan makna kiasan (konotasi).

Contoh:

Gulung tikar

Gabungan kata teresebut belum bisa dikatakan sebagai ungkapan jika belum disertakan ke dalam kalimat karena maknaya belum jelas.

1. Andi diperintah oleh ibunya untuk gulung tikar yang ada di ruang tamu.
2. Akibat tidak ada yang membeli barang dagangannya, pengusaha itu gulung tikar.

Kalimat no dua merupakan kalimat ungkapan karena “gulung tikar” membentuk makna konotasi yaitu bangkrut, sedangkan kalimat pertama bukan merupakan ungkapan karena “gulung tikar” yang dimaksud adalah makna denotasi yaitu menggulung tikar.

Contoh – contoh ungkapan beserta kalimatnya

Buah bibir = Topik pembicaraan
Akibat kelakuan nakalnya, Budi menjadi buah bibir di masyarakat sekitar rumahnya.

Buah tangan = Oleh – oleh
Bibi membawa buah tangan dari kampung titipan nenekku.

Buah hati = Anak
Sudah lama pasangan itu menantikan buah hati, tetapi belum juga mendapatkannya.

Kepala dingin = Tenang
“Setiap masalah harus diselesaikan dengan kepala dingin,” nasehat Pak Raden.

Keras kepala / Kepala batu = Bandel
Sudah berapa kali dia diingatkan, tetapi tetap saja dia keras kepala.

Kepala udang = Bodoh
“Dasar kepala udang!” bentaknya.

Panjang tangan = Suka mencuri
Di kelasku sering terjadi kehilangan barang, karena ada si panjang tangan diantara kami.

Ringan tangan = Suka menolong
Ani sangat disukai oleh teman-temannya karena dia ringan tangan.

Panjang akal = Orang yang cerdik
Penjahat itu dijuluki si panjang akal karena berhasil menipu korbannya beberapa kali.

Tangan kosong = Tak membawa apa – apa
Polisi itu melumpuhkan penjahat dengan tangan kosong.

Angat tangan = Menyerah
Setelah ditodong pistol oleh polisi, penjahat itu angkat tangan.

Omong kosong = Bualan
Aku sudah muak dengan omong kosong si Budi.

Tinggi hati = Sombong
Janganlah menjadi orang yang tinggi hati karena semua manusia sama di mata tuhan.

Setengah hati = Tak sungguh – sungguh
Dia bekerja dengan setengah hati, akibatnya pekerjaannya tidak maksimal.

Angkat kaki = Pergi
Aku memintanya untuk angkat kaki dari hadapanku segera.

Muka tembok = Orang yang tak tahu malu
Budi memang muka tembok, dia selalu saja mengganggu gadis – gadis di sekitarnya.

Hidung panjang = Orang yang suka berbohong
Jangan mempercayai si hidung panjang kalau tidak mau kecewa dibuatnya.

Gelap mata = Hilang kesabaran
Pak raden menjadi gelap mata sehingga dia membanting semua barang – barangnya.

Besar mulut = Orang yang suka membual
Aku tidak kuasa lagi mendengar si besar mulut itu berbicara.

Tulang punggung = Orang yang bertanggung jawab denga kehiduan seseorang
Joni sudah menjadi tulang punggung keluarga sejak dia tamat dari SMP.

Advertisement

Banting tulang = Kerja keras
Dia selalu banting tulang siang dan malam untuk menghidupi keluarganya.

Tulang rusuk = Pasangan hidup
Setelah lama sendiri, akhirnya aku menemukan tulang rusukku.

Berputih tulang = Mati
Lebih baik berputih tulang daripada hidup penuh kesengsaraan.

Naik darah = Marah
Karena bukunya hilang, Shinta naik darah di kelas.

Darah biru = Bangsawan
Tak ada yang mengetahui bahwa Agung adalah keturunan darah biru.

Bunga tidur = Mimipi
“Jangan takut semua itu hanya bunga tidur semata,’’ kata ibu.

Bunga desa = Gadis cantik
Semua pemuda merebutkan Ani yang merupakan bunga desa di kampung Jonggol.

Bunga bank = Uang deposito
Ayah mengahadiahi aku bunga bank di ualng tahunku yang ke 23.

Bunga bangsa = Pahlawan
Pejuang – pejuang yang gugur di medan pertempuran itu menjadi bunga bangsa kita.

Bintang lapangan = Pemain yang hebat
Ronaldo menajadi bintang lapangan di pertandingan semalam.

Naik daun = Sedang terkenal
Penyayi baru itu kini sedang naik daun.

Kambing hitam = Orang yang dipersalahkan
Budi suka mencari kambing hitam untuk menutupi perbuatannya.

Jago merah = Api
Bangunan di Pasar Rebo hangus dilalap si jago merah kemarin malam.

Meja hijau = Pengadilan
Akibat perbuatannya, dia diseret ke maja hijau.

Kutu buku = Orang yang suka membaca
Ani mengkoleksi ratusan buku dirumahnya karena dia adalah si kutu buku.

Asam garam = Pengalaman hidup
Kakek telah memakan asam garam yang sangat banyak jika dibandingan dengan diriku.

Naik pitam = Marah
Pak Sobri naik pitam ketika mendengar anaknya ditangkap polisi.

Hotel prodeo = Penjara
Penjahat itu mendekap di hotel prodeo

Sebatang kara = Hidup sendiri
Dirinya hanyalah sebatang kara tanpa orang tua dan sanak keluarga.

Kambing hitam = Orang yang dituduh bersalah
Dia dikambing hitamkan oleh teman – temannya

CONTOH UNGKAPAN YANG LAIN:
  • Banting tulang : kerja keras
  • Gulung tikar : bangkrut
  • Angkat kaki : pergi
  • Naik pitam : marah
  • Buah bibir : topik pembicaraan
  • Angkat tangan : menyerah
  • Meja hijau : pengadilan
  • Buah tangan : oleh-oleh
  • Kutu buku : orang yg suka baca buku
  • Kepala dingin : tenang
  • Jago merah : api kebakaran
  • Bunga tidur : mimpi
  • Bunga desa : gadis desa
  • Panjang tangan : suka mencuri
  • Tinggi hati : sombong

 Mau download dalam bentuk filenya klik Disini
Pembelajaran Arti dan Lambang Koperasi Indonesia Klik Disini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih dan Tolong Komentari Demi Lebih Baiknya Blog Yang kami Buat.