Logo Design by FlamingText.com

Selamat Datang

Selamat Datang
"Terima Kasih dan Mohon di Share Jika Konten Ini Bermanfaat"
"Peace, Love, Life and Fun"

Jumat, 06 November 2015

TEORI BELAJAR VAN HIELE


TEORI BELAJAR VAN HIELE

A. PENDAHULUAN
Kalau sebelumnya telah diketahui tentang teori-teori belajaryang menjadi
landasan dalam proses belajar mengajar matematika, pada bagian ini akan diuraikan
mengenai teori belajar yang mengkhususkan dalam pengajaran geometri, teori yang
dikemukakan hanya berkaitan dengan pengajaran geometri saja.
Van Hiele adalah seorang pengajar matematika Belanda yang telah mengadakan
penelitian di lapangan, melalui obsesfasi dan Tanya jawab, kemudian hasil penelitiannya
ditulis dalam desertasi pada tahun 1954. penelitian yang dilakukan oleh Van Hiele
melahirkan beberapa kesimpulan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif anak
dalam memahami geometri.
B. TAHAPAN PENGENALAN GEOMETRI
1. Tahap Pengenalan
Pada tahap ini siswa hanya baru mengenal bangun-bangun geometri seperti bola,
kubus, segitiga, persegi dan bangun-bangun geometri lainnya. Seandainya kita hadapkan
pada bangun-bangun geometri, anak dapat menunjukkan bentuk segitiga. Namun pada
tahap pengenalan anak belum dapat menyebutkan sifat-sifat dari bangun-bangun
geometri yang dikenalnya. Sehingga bila kita ajukan pertanyaan seperti “ apakah ada
sebuah persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan panjangnya sama?” maka siswa tida
akan bisa menjawabnya. Guru harus memahami betul karakter anak, jangan sampai
mengajarkan sifat-sifat bangun-bangun geometri tersebut, karena anak akan
menghafalnya tidak memahaminya.
DARI GAMBAR ITU SISWA DAPAT MEMILIH
YANG SESUAI DENGAN KRITERIA TERTENTU
2. Tahap Analisis
Jika pada tahap pengenalan anak belum mengenal sifat-sifat bangun-bangun
geometri, tidak demikian pada tahap analisis. Pada tahap ini anak sudah dapat mengenali
sifat-sifat dari bangun-bangun geometri, seperti pada sebuah kubus yang banyak sisinya 6
buah, sedangkan bnyak rusuknya 12. Seandainya kita tanyakan apakah kubus itu juga
sebuah balok?, maka anak belum bias menjawab pertanyaan ini, karena pada tahap ini
anak belum memahami hubungan antara balok dan kubus, dengan kata laian bahwa pada
tahapan ini anak belum mampu mengetahui hubungan yang terkait antara suatu bangun
geometri dengan bangun geometri lainnya.
3. Tahap Pengurutan
Pada tahap ini pemehaman anak lebih meningkat lagi dari sebelumnya yang
hanyamengenal bangun-bangun geometri beserta sifat-sifatnya. Pada tahap ini anak sudah
mampu mengetahui hubungan yang terkait antara suatu bangun geometri dengan bangun
geometri lainnya. Anak yang berada pada tahap ini sudah memahami pengurutan bangunbangun
geometri. Misalnya anak sudah mengetahui bahwa jajar genajng itu trapezium,
belah ketupat itu laying-layang dan kubus itu balok, banyak lagi bangun-bangun geometri
lainnya. Pada tahap ini juga anak sudah mampu untuk melakukan penarikan kesimpulan
secara deduktif, tetapi masih pada tahap awal dalam artian belum berkembang dengan
baik.
4. Tahap Deduksi
Pada tahap ini anak sudah dapat memahami deduksi, yaitu mengambil kesimpulan
secara deduktif dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa matematika adalah Ilmu deduktif. Anak pada
tahap ini telah mengerti pentingnya peranan unsure-unsur yang tidak didefenisikan,
disamping unsure-unsur yang didefenisikan aksioma atau masalah, dan teorema. Tetapi
pada tahapan ini anak belum memahami kegunaan dari suatu sistem deduktif. Oleh
karena itu anak pada tahap ini belum bisa menjawab pertanyaan mengapa sesuatu itu
disajikan teorema atau dalil.
MEMPUNYAI POJOK
5. Tahap Keakuratan
Tahap terakhir dari perkembangan kognitif anak dalam memahami geometri
adalah tahap keakuratan. Pada tahap ini anak sudah memahami betapa pentingnya
ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Anak pada tahap
ini sudah memahami mengapa sesuatu itu dijadikan postulat atau dalil.
Dari eksistensi kelima tahapan yang berbeda tentang pemikiran geometri di atas
adalah merupakan tingkatan yang tidak secara langsung terkait dengan usia. Meskipun
demikian usia TK sampai dengan kelas 2 SD biasanya berada pada level 0 dan siswa
kelas 3 sampai kelas 6 SD biasanya berada pada level 1. Pada level 0 siswa cenderung
memanipulasikan model fisik sehingga kemampuan mereka perlu diarahkan pada tahap
mengurutkan, mengidentifikasi, dan mendeskrifsikan berbagai bangun geometri. Mereka
perlu diberi kesempatan untuk membangun, membuat, menggambar, meletakkan bersama
dan memilahbangun-bangun. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 0.1, dari
potongan bangun-bangun, mereka secara berkelompok dapat dimint5a untuk memilih
bentuk-bentuk yang sesuai menurut criteria tertentu. Dari 4-5 contoh yang berbeda, siswa
akan mengamati konsep yang ada. Jika mereka telah sampai pada “kesamaan” atau
“persekutuan” maka kita siap menyebutkan nama tanpa harus secara formal
medefinisikannya. Perlu dihindari jawaban benar atau salah, dan penggunaan definisi.
Gtambar 0.2
Gambar 0.3 tiga sisi
(segitiga)
Gambar 0.4 Mempunyai pojok (sudut
siku-siku)
Gambar 0.5 mempunyai sisi behadapan
(segi empat)
Gambar 0.6 mempunyai lingkungan
(kurva)
Gambar 0.7 mempunyai empat pojok
(persegi panjang)
C. TEEORI-TEORI VAN HIELE
Selain mengemukakan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif dalam
memahami geometri, Van Hiele juga mengemukakan beberapa teori berkaitan dengan
€pengajaran geometri. Teori yang dikemukakan oleh Van Hiele antara lain adalah
sebagai berikut;
1. Tiga unsur yang utama pengajaran geometri yaitu, waktumateri pengajaran dan
metode penyusun. Apabila dikelola secara terpadu dapat mengakibatkan
peningkatan kemampuan berfikir anak kepada tahap yang lebih tinggi dari tahap
yang sebelumnya.
2. Bila dua orang yang mempunyai tahap berpikir berlainan satu sama lain,
kemudian saling bertukar pikiran, maka kedua orang tersebut tidak akan mengerti.
Sebagai contih, seorang anak tidak mengerti mengapa gurunya membuktikan
bahwa jumlah sudut-sudut dalm sebuah jajaran genjang adalah 3600, misalnya
anak itu berada pada tahap pengurutanke bawah. Menurut anak pada tahap yang
disebutkan, pembuktiannya tidak perlu sebab sudah jelas bahwa jumlah sudutsudut
3600. Contoh yang lain seorang anak yang berada paling tinggi pada tahap
kedua atau tahap analisis, tidak mengerti apa yang dijelaskan gurunya bahwa
kubus itu adalah balok, belah ketupat itu laying-layang. Gurunyapun sering tidak
mengerti mengapa anak yang diberi penjelasan tersebuttidak memahaminya.
Menurut Van Hiele, seorang anak yang berada pada tingkat yang lebih rendah
tidak akan mungkin dapat mengerti/memahami materi yang berada pada tingkat
yang lebih tinggi darianak tersebut. Kalaupun dipaksakan maka anak tidak akan
memahaminya tapi nanti bisa dengan melalui hafalan.
3. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yaitu anak memahami geometri dengan
pengertian, kegiatan belajar anak harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan
anak itu sendiri, atau disesuaikan dengan tahap berpikirnya. Dengan demikian
anak dapat memperkaya pengalaman dan cara berpikirnya, selain itu sebagai
persiapan untuk meningkatkan tahap berpikirnya ke tahap yang lebih dari tahap
sebelumnya.
D. MANFAAT TEORI VAN HIELE DALAM PENGAJARAN GEOMETRI
Teori-teori yang dikemukakan oleh Van Hiele memang lebih sempit
dibandingkan teori-teori yang dikemukakan oleh Piafet dan Dienes karena ia hanya
mengkhususkan pada pengajaran geometri saja. Meskipun sumbasinya tidak sedikit
dalam geometri. Berikut hal-hal yang diambil manfaatnya dari teori yang dikemukakan;
1. Guru dapat mengambil manfaat dari tahap-tahap perkembangan kognitif anak
yang dikemukakan Van Hiele, dengan mengetahui mengapa seorang anak tidak
memahami bahwa kubus itu merupaka balok, karena anak tersebut tahap
berpikirnya masih berada pada tahap analisis ke bawah.
2. Supaya anak dapat memahami geometri dengan pengertian, bahwa pengajaran
geometri harus disesuaikan dengan tahap perkembangan berpikir anak itu sendiri.
3. Agar topic-topik pada materi geometri dapat dipahami dengan baik dan anak
dapat mempelajari topic-topik tersebut berdasarkan urutan tingkat kesukarannya
yang dimulai dari tingkat yang paling mudah sampai dengan tingkat yang paling
rumit dan kompleks.

TEORI BELAJAR MENGAJAR MENURUT JEROME S. BRUNER



TEORI BELAJAR MENGAJAR MENURUT JEROME S. BRUNER

A. Biografi J. S. Bruner

Bruner yang memiliki nama lengkap Jerome S.Bruner seorang ahli psikologi (1915) dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, telah mempelopori aliran psikologi kognitif yang memberi dorongan  agar pendidikan memberikan perhatian pada pentingnya pengembangan berfikir. Bruner banyak memberikan pandangan mengenai perkembangan kognitif manusia, bagaimana manusia belajar, atau memperoleh pengetahuan dan mentransformasi pengetahuan. Dasar pemikiran teorinya memandang bahwa manusia sebagai pemproses, pemikir dan pencipta informasi. Bruner menyatakan belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal baru diluar informasi yang diberikan kepada dirinya.
B. Proses Belajar Mengajar Menurut Jerome S. Bruner

Pendirian yang terkenal yang dikemukakan oleh J. Bruner ialah, bahwa setiap mata pelajaran dapat diajarakan dengan efektif dalam bentuk yang jujur secara intelektual kepada setiap anak dalam setiap tingkat perkembangannya. Pendiriannya ini didasarkan sebagian besar atas penelitian Jean Piaget tentang perkembangan intelektual anak. Berhubungan dengan hal itu, antara lain:
Perkembangan intelektual anak

Menurut penelitian  J. Piaget, perkembangan intelektual anak dapat dibagi menjadi tiga taraf.
Fase pra-operasional, sampai usia 5-6 tahun, masa pra sekolah, jadi tidak berkenaan dengan anak sekolah. Pada taraf ini ia belum dapat mengadakan perbedaan yang tegas antara perasaan dan motif pribadinya dengan realitas dunia luar. Karena itu ia belum dapat memahami dasar matematikan dan fisika yang fundamental, bahwa suatu jumlah tidak berunah bila bentuknya berubah. Pada taraf ini kemungkinan untuk menyampaikan konsep-konsep tertentu kepada anak sangat terbatas.
2. Fase operasi kongkrit, pada taraf ke-2 ini operasi itu “internalized”, artinya dalam menghadapi suatu masalah ia tidak perlu memecahkannya dengan percobaan dan perbuatan yang nyata; ia telah dapat melakukannya dalam pikirannya. Namun pada taraf operai kongkrit ini ia hanya dapat memecahkan masalah yang langsung dihadapinya secara nyata. Ia belum mampu memecahkan masalah yang tidak dihadapinya secara nyata atau kongkrit atau yang belum pernah dialami sebelumnya.
3. Fase operasi formal, pada taraf ini anak itu telah sanggup beroperasi berdasarkan kemungkinan hipotesis dan tidak lagi dibatasi oleh apa yang berlangsung dihadapinya sebelumnya.[1]
Tahap-tahap dalam proses belajar mengajar

Menurut Bruner, dalam prosses belajar siswa menempuh tiga tahap, yaitu:
Tahap informasi (tahap penerimaan materi)

Dalam tahap ini, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari.
Tahap transformasi (tahap pengubahan materi)

Dalam tahap ini, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrakatau konseptual.
Tahap evaluasi

Dalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala atau masalah yang dihadapi.[2]
Kurikulum spiral

J. S. Bruner dalam belajar matematika menekankan pendekatan dengan bentuk spiral. Pendekatan spiral dalam belajar mengajar matematika adalah menanamkan konsep dan dimulai dengan benda kongkrit secara intuitif, kemudian pada tahap-tahap yang lebih tinggi (sesuai dengan kemampuan siswa) konsep ini diajarkan dalam bentuk yang abstrak dengan menggunakan notasi yang lebih umum dipakai dalam matematika. Penggunaan konsep Bruner dimulai dari cara intuitif  keanalisis dari eksplorasi kepenguasaan. Misalnya, jika ingin menunjukkan angka 3 (tiga) supaya menunjukkan sebuah himpunan dengan tiga anggotanya.

Contoh himpunan tiga buah mangga. Untuk menanamkan pengertian 3 diberikan 3 contoh himpunan mangga. Tiga mangga sama dengan 3 mangga.[3]
B. Alat-Alat Mengajar

Jerome Bruner membagi alat instruksional dalam 4 macam menurut fungsinya.
alat untuk menyampaikan pengalaman “vicarious”. Yaitu menyajikan bahan-bahan kepada murid-murid yang sedianya tidak dapat mereka peroleh dengan pengalaman langsung yang lazim di sekolah. Ini dapat dilakukan melalui film, TV, rekaman suara dll.
Alat model yang dapat memberikan pengertian tentang struktur atau prinsip suatu gejala, misalnya model molekul atau alat pernafasan, tetapi juga eksperimen atau demonstrasi, juga program yang memberikan langkah-langkah untuk memahami suatu prinsip atau struktur pokok.
Alat dramatisasi, yakni yang mendramatisasikan sejarah suatu peristiwa atau tokoh, film tentang alam yang memperlihatkan perjuangan untuk hidup, untuk memberi pengertian tentang suatu ide atau gejala.
Alat automatisasi seperti “teaching machine” atau pelajaran berprograma, yang menyajikan suatu masalah dalam urutan yang teratur dan memberi ballikan atau feedback tentang responds murid.[4]
C. Aplikasi Teori Bruner  Dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Penerapan teori belajar Bruner dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan:
Sajikan contoh dan bukan contoh dari konsep-konsep yang anda ajarkan. Misal : untuk contoh mau mengajarkan bentuk bangun datar segiempat, sedangkan bukan contoh adalah berikan bangun datar segitiga, segi lima atau lingkaran.
Bantu si belajar untuk melihat adanya hubungan antara konsep-konsep. Misalnya berikan pertanyaan kepada sibelajar seperti berikut ini ” apakah nama bentuk ubin  yang sering digunakan untuk menutupi lantai rumah? Berapa cm ukuran ubin-ubin yang dapat digunakan?
Berikan satu pertanyaan dan biarkan biarkan siswa untuk mencari jawabannya sendiri. Misalnya Jelaskan ciri-ciri/ sifat-sifat dari bangun Ubin tersebut?
Ajak dan beri semangat si belajar untuk memberikan pendapat berdasarkan intuisinya. Jangan dikomentari dahulu atas jawaban siswa, kemudian gunakan pertanyaan yang dapat memandu si belajar untuk berpikir dan mencari jawaban yang sebenarnya. (Anita W,1995 dalam Paulina panen, 2003 3.16)

Berikut ini disajikan contoh penerapan teori belajar Bruner dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar.

1.  Pembelajaran menemukan rumus luas daerah persegi panjang?

Untuk tahap contoh berikan bangun persegi dengan berbagai ukuran, sedangkan bukan contohnya berikan bentuk-bentuk bangun datar lainnya seperti, persegipanjang, jajar genjang, trapesium, segitiga, segi lima, segi enam, lingkaran.

a.  Tahap Enaktif.

Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak secara langsung terlihat dalam memanipulasi (mengotak atik)objek.

(a)

Untuk gambar         a    ukurannya:        Panjang = 20 satuan , Lebar    =  1 satuan

b    ukurannya:        Panjang = 10 satuan , Lebar   =  2 satuan

c    ukurannya:        Panjang =   5 satuan , Lebar    = 4 satuan

b. Tahap Ikonik

Dalam tahap ini kegiatan penyajian dilakukan berdasarkan pada pikiran internal dimana pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar-gambar atau grafik yang dilakukan anak, berhubungan dengan mental yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasinya.

Penyajian pada tahap ini  apat diberikan gambar-gambar dan Anda dapat berikan sebagai berikut.

c.  Tahap Simbolis

Dalam tahap ini bahasa adalah pola dasar simbolik, anak memanipulasi Simbol-simbol atau lambang-lambang objek tertentu.

Siswa diminta untuk mngeneralisasikan untuk menenukan rumus luas daerah persegi panjang. Jika simbolis ukuran panjang  p, ukuran lebarnya  l , dan luas daerah persegi panjang L

maka jawaban yang diharapkan    L  =  p x l  satuan

Jadi luas persegi panjang adalah ukuran panjang dikali dengan ukuran lebar.

Penerapan teori belajar Bruner dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan:
Sajikan contoh dan bukan contoh dari konsep-konsep yang anda ajarkan.
Bantu si belajar untuk melihat adanya hubungan antara konsep-konsep.
Berikan satu pertanyaan dan biarkan biarkan siswa untuk mencari jawabannya sendiri.
Ajak dan beri semangat si belajar untuk memberikan pendapat berdasarkan intuisinya.Jangan dikomentari dahulu atas jawaban siswa, kemudian gunakan pertanyaan yang dapat memandu  si belajar untuk berpikir dan mencari jawaban yang sebenarnya.
Tidak semua materi yang ada dalam matematika sekoah dasar dapat dilakukan dengan metode penemuan.

BAB III

ANALISIS

Bruner menjadi sangat terkenal karena dia lebih peduli terhadap proses belajar daripada hasil belajar,metode yang digunakannya adalah metode Penemuan (discovery learning).Discovery learning dari Bruner merupakan model pengajaran yang dikembangkan berdasarkan pada pandangan kognitif tentang pembelajaran dan prinsip-prinsip konstruktivitas.

Dalam Teori Bruner dengan metode Penemuan (discovery learning), kekurangannya tidak bisa digunakan pada semua materi dalam matematika hanya beberapa materi saja yang dapat digunakan dengan metode penemuan.

Teori belajar matematika menurut J.S. Bruner tidak jauh berbeda dengan teori J. Piaget. Menurut teori J.S. Bruner langkah yang paling baik belajar matematika adalah dengan melakukan penyusunan presentasinya, karena langkah permulaan belajar konsep, pengertian akan lebih melekat bila kegiatan-kegiatan yang menunjukkan representasi (model) konsep dilakukan oleh siswa sendiri dan antara pelajaran yang lalu dengan yang dipelajari harus ada kaitannya

Menurut Bruner, agar proses mempelajari sesuatu pengetahuan atau kemampuan berlangsung secara optimal, dalam arti pengetahuan taua kemampuan dapat diinternalisasi dalam struktur kognitif orang yang bersangkutan.Kemampuan tersebut dibagi dalam 3 tahap yaitu, tahap enaktif, tahap ikonik, dan tahap simbolik

Menurut Gagne, dalam belajar matematika ada dua obyek yang dipelajari siswa yaitu obyek langsung (direct objects) dan obyek tak langsung (indirect objects).

Obyek tak langsung dari pembelajaran matematika meliputi kemampuan berpikir logis, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berpikir analitis, sikap positif terhadap matematika, ketelitian, ketekunan, kedisiplinan, dan hal-hal lain yang secara implisit akan dipelajari jika siswa mempelajari matematika.

Obyek langsung matematika terdiri atas fakta-fakta matematika, prosedur matematika, konsep matematika dan prinsip matematika.
Fakta matematika adalah konvensi (kesepakatan) dalam matematika yang dimasukkan untuk memperlancar pembicaraan-pembicaran di dalam matematika, seperti lambing-lambang dalam matematika. Misalnya, lambang “5”, “+”, “È”, “Ã¥”. Fakta hanya bisa dipelajari dengan menggunakannya berulang-ulang.
Keterampilan-keterampilan matematika adalah operasi dan prosedur dalam matematika, yang masing-masing merupakan suatu proses untuk mencari sesuatu hasil tertentu. Misalnya, proses mencari KPK dua bilangan, proses mencari akar suatu persamaan kuadrat dan sebagainya.
Konsep-konsep matematika adalah suatu ide abstrak dalam matematika yang memungkinkan orang untuk mengklasifikasikan apakah sesuatu obyek tertentu merupakan contoh atau bukan contoh dari ide abstrak tersebut. Misalnya, segitiga, persegipanjang, pertidaksamaan, bilangan prima, peubah, konstanta, fungsi dan lain-lain.
Prinsip-prinsip matematika adalah suatu pernyataan yang bernilai benar, yang memuat dua konsep atau lebih dan menyatakan hubungan antara konsep-konsep tersebut. Misalnya, “pada segitiga siku-siku, kuadrat panjang sisi miring sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi siku-siku” dan “ hasil kali dua bilangan p dan q sama dengan nol jika p = 0 atau q = 0”.

Materi pembelajaran matematika pada umumnya tersusun secara hirarkis, materi yang satu merupakan prasyarat untuk materi berikutnya. Seorang siswa tidak bisa mempelajari sesuatu materi tertentu apabila materi-materi yang merupakan prasyarat belum dikuasai

Rabu, 04 November 2015

DAFTAR URUTAN DATA PUPNS

DAFTAR URUTAN DATA PUPNS


  1. Kode registrasi
  2. Profil kosongan
  3. Cetak
  4. Ceklis data *)
  5. Konfersi nip baru (Yang g da langsung KTP)
  6. NPWP
  7. Karpeg
  8. Data Keluarga
  9. KTP + KK Ortu
  10. KK bersangkutan
  11. Akta Nikah + Akta lahir Suami & Istri
  12. Kartu Askes Istri / Suami
  13. Akta Lahir Anak (Kalo sudah menikah dilampiri KK anak) + askes Anak
  14. Berkas Data Riwayat Golongan Mulai Capeg, PNS**) Sampai terakhir
  15. Berkas data Riwayat Pendidikan Mulai SD sampai ijasah tertinggi di SK
  16. Sk Diklat
  17. SK Mutasi Guru
  18. SK Pembagian Tugas Mengajar Tahun 2015/2016
  19. Sertifikat Sertifikasi
  20. Pengajuan Dokter Keluarga (klo ada)
  21. Kartu Askes Yang Bersangkutan
  22. KPE Yang Bersangkutan
  23. Tanda Kepala Sekolah


*)         Jangan Lupa Yang Bersangkutan Tanda tangan di Pojok Kiri atas
**)       Data riwayat golongan di data PUPNS (entry data) SK PNS g usah

Selasa, 03 November 2015

Bahagianya Terlahir di Era 90an Bagian 2

Pernahkah Kalian Melakukan atau Mengalami hal Ini???

1. Kalian baca tulisan ini dari Hape kan? Bukan dari Telepon Koin?

Hayooo ngacung siapa yang suka ngakalin koin nya pake lidi atau nyabut balik koinnya pake logam biar nelpon nya gak bayar?



Sumber gambar: http://tempo.co.id/hg/stokfoto/2004/12/14/stf,20041214-156,id.html
Sumber gambar: http://tempo.co.id/hg/stokfoto/2004/12/14/stf,20041214-156,id.html

Btw, seriusan deh, dulu itu kita bisa loh janjian pergi-pergi sama temen cuma dari telpon rumah. Beneran cuma sekali telp aja, dan itu juga pas di rumah. Sekarang mah tiap berapa meter laporan “Eh gw udah di sini, gw udah nyampe sini, dll”. Apalagi pas udah di tempat ketemuan, padahal mah udah di tempat yang sama, masihhh aja telponan sambil ngangkat tangan biar keliatan. Era 90an emang paling oke lah yah!

2. Minggu Pagi. Saatnya pergi dengan Pintu ke Mantan Saja! EH! Mana Saja!

2-doraemon-pintu-ke-mana-saja

3. Ahh, yang satu ini langsung aja puter Video nya! Langsung dari Planet Namec :p

4. Go..go..power rangers…

Yeahh! Mighty Morphin Power Rangers. Kalo kata si Alpha 5: Aye yai yai yai!
2-power-rangers-90an

5. Ivannn, main YUKKKK!

Pasti pernah kan? Pulang sekolah, pengen maen tamiya di rumah temen yang punya track nya. Nyampe depan rumah bukan ngasih salam malah tereak ngajak maen hahhaa.



Sumber Gambar: https://instagram.com/p/0_yh4hJDui/?taken-by=generasi90an
Sumber Gambar: https://instagram.com/p/0_yh4hJDui/?taken-by=generasi90an
Sumber Gambar: https://instagram.com/fahmistis/
Sumber Gambar: https://instagram.com/fahmistis/


6. Kalian tau kan Hubungan Kaset dan Pensil? Tau kan??

Kalo kalian pas baca ini gak ngerti apa hubungan kedua benda ini. Yaudah, kalian selesain aja ya baca nya. #KalianMahGituOrangnya



Sumber Gambar: http://wakdhiesignshome.blogspot.com/2013/03/generasi-90an_20.html
Sumber Gambar: http://wakdhiesignshome.blogspot.com/2013/03/generasi-90an_20.html


7. Dengan kekuatan bulan, akan menghukummu!




Sumber gambar: http://www.viz.com/sailor-moon
Sumber gambar: http://www.viz.com/sailor-moon


8. Hi! Asl pls..

Masih inget kan sama nada nya pas lagi connecting Telkomnet Instan? Suara kresek kresek gitu berjuang nyari sinyal. Nomor nya juga pasti apal banget kan? Kosong Delapan Kosong Sembilan Delapan Sembilan Empat Kali? Haha Pas udah connect, cuma dipake buat chat sama Co_Keren_18 atau Ce_Maniez_17 di Mirc hahaha.
8-telkomnet-instan-mirc


9. Ih, gambar di TV nya bisa keluar!

9-kacamata-3d-wings-sctv


10. Siapa Bilang anak Betawi Pada Buaye?

Iye, katenyeeee!
10-Si Doel Anak Sekolahan


11. Susan, susan, susan. Kalo udah gede, mau jadi apa?

11-Susan-Kalo-Udah-Gede-Mau-Jadi-Dokter

12. B O B O Bobo!

Hayo masih inget gak sama si Nirmala, Bona gajah kecil berbelalai panjang dan Rong Rong? Kalo buat para generasi 90an sih, mereka jadi teman bermain dan belajar kita. Ya gak?



Sumber Gambar: vemale.com
Sumber Gambar: vemale.com


13. Mau makan Chiki, apa main Tazos? Apa makanin Chiki yang nempel di Tazos? HAHAHA

Mana yang lebih diinget? Rasa chiki nya apa Chiki rasa Tazos?



Sumber Gambar: http://kask.us/g4jTI
Sumber Gambar: http://kask.us/g4jTI


14. Aduh! Lupa ngasih makan Tamagotchi!




Sumber Gambar: http://fb.com/JukiHoki
Sumber Gambar: http://fb.com/JukiHoki


15. Asinnn Asinnnn!

Wah, ini permainan favorit saya ini mah kalo malem mingguan abis isya. Main malem malem di lapangan bulutangkis hahaha.



Sumber Gambar: http://www.harnas.co/2015/04/21/formi-dituntut-hidupkan-galasin
Sumber Gambar: http://www.harnas.co/2015/04/21/formi-dituntut-hidupkan-galasin


16. Hahh hahh *tiup tiup moncong nya*

Iya banget ini kalo lagi jam istirahat, atau kalo lagi pergi sama keluarga ke Taman Topi di Bogor atau Monas.



Sumber Gambar: https://instagram.com/p/2C09SHJDgO/?taken-by=generasi90an
Sumber Gambar: https://instagram.com/p/2C09SHJDgO/?taken-by=generasi90an


17. Apalah artinya sore hari tanpa Roller Blade keliling komplek




Sumber gambar: http://xykids.kidnesia.com/XYKids/Tips-Trik/Yuk-Main-Inline-Skate
Sumber gambar: http://xykids.kidnesia.com/XYKids/Tips-Trik/Yuk-Main-Inline-Skate


18. Yahhhh Koinnya abis :(

Tantangan terberat bocah cowok generasi 90an nih, nyisihin duit jajan ampe gak makan cuma buat maen dingdong abis pulang sekolah hahaha.



18-ding-dong
Sumber gambar: http://kaskushootthreads.blogspot.com/2014/06/tempat-tempat-populer-main-dingdong.html


19. Mie Anak Mas

Udah deh, yang ini jelas tak tergantikan. JUARA!
19-anak-mas


20. Wikipedianya Generasi 90an

Dari sini nih, ngapalin nama-nama ibukota negara. Kalah lah wikipedia mah!
20-rpul-rpal-90an


21. Ahhh, ini!

Cukuplah diwakilkan oleh kata-kata dari generasi90an: Kebahagian itu sederhana.

21-Mainan-Kertas

22. Udah ngaku aja kalo pernah main Balon Tiup ini




Sumber Gambar: https://instagram.com/p/xJxu3cpDig/?taken-by=generasi90an
Sumber Gambar: https://instagram.com/p/xJxu3cpDig/?taken-by=generasi90an


23. Congklak

Ini sih mau cowok mau cewek, pasti pernah lah yaaa. Masa kecil kita kan bahagia.
23-congklak


24. Gameboy Tetris

Tet tet terot tet tet. Ini sih enak banget maenannya sambil nyenderan siang-siang pulang dari sekolah.
24-gameboy-tetris


25. Ayo Sekolah!

29-peralatan-sekolah-90an

26. Dan bahkan kita udah Belajar FISIKA sejak jaman SD tahun 90an……

26-rautan-ditiup


27. Ini biasanya hunting Biji Karet ginian nih minggu pagi di hutan UI hahaha

27-karet

28. Biasanya sih nyebutnya Peletokan. Kalo kamu?

28-peletokan

29. Dipetik. Dihisap. Dicelupin. #eh

29-isap-bunga

30. Bakal punya anak 2. Iya, kata si tukang ramal hahhaha

30-ramalan-tangan

31. Gunung Dua, Maatahari, Sawah, 1 Rumah , Jalan Miring arah ke Gunung, Burung Terbang.

Ini kita gak pernah janjian, tapi yakinlah se-INDONESIA gambarnya begini semua
31-gunung-dua

32. Tas President

32-tas-president

33. Magasaga Kegecigil Kigitaga

33-bahasa-agagigi

34. Udah ditiup belum?




Sumber Gambar: https://instagram.com/p/2Xz75pJDoo/?taken-by=generasi90an
Sumber Gambar: https://instagram.com/p/2Xz75pJDoo/?taken-by=generasi90an


35. Mie Goreng Fuji




Sumber Gambar: https://instagram.com/p/2SdHRrpDj7/?taken-by=generasi90an
Sumber Gambar: https://instagram.com/p/2SdHRrpDj7/?taken-by=generasi90an


36. Yeahhhh! #BukanAnakMotor




Sumber Gambar: https://instagram.com/jimychandraa/
Sumber Gambar: https://instagram.com/jimychandraa/


37. Mobil Timor S515i

37-mobil-timor

38. Bego Lu, ini Gimbot Tau. Bukan Game Boy!

38-game-boy-bego-lu

39. Ada tuh Budi nya, lagi main di belakang.

39-uang-500-an-budi-ada-di-belakang

40. Dear Dairy…

Hari ini aku ketemu sama dia di perpustakan sekolah. Sempet tatap-tatapan mata, tapi akhirnya aku langsung keluar dari perpustakan. Aku gak sanggup ngeliatnya… dia udah sama yang lain :(



40-buku-diary-90-an
Sumber Gambar: http://azhiizaa.blogspot.com/2013/07/buku-harian-ketawa.html


41. Segitiga apa Apolo nih?

41-main-gundu-segitiga-apolo

42. Serius belum ada yang dapet huruf N sampe sekarang?




Sumber Gambar: sayangi.com
Sumber Gambar: sayangi.com

43. Cokelat Choyo-choyo

43-cokelat-choyo-choyo

44. Cokelat Payung

Enggak hujan sih, tapi rela bagi-bagi?
44-cokelat-payung

45. Permen Rokok

Dulu mah jama kecil kita rokok nya mainan, sekarang mah beneran :(
45-permen-rokok

46. Kaset Senam Kesegaran Jasmani

Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan.
Dua, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan.
46-kaset-senam-kesegaran-jasmani

47. Dorrr dorrr!

47-mainan-pistol

48. Kapal Air Mainan

48-kapal-mainan


49. Snack Jadul Kenji

49-snack-jadul-kenji


50. Petak Umpet




Sumber Gambar: http://www.vemale.com/ragam/50181-kembali-ke-era-90-an-dengan-mesin-waktu.html
Sumber Gambar: http://www.vemale.com/ragam/50181-kembali-ke-era-90-an-dengan-mesin-waktu.html


51. Dunia Dalam Berita

Eh, udah ada dunia dalam berita, waktunya tidur.



Sumber Gambar: http://abangnatapura.blogspot.com/2013/08/hal-menyebalkan-untuk-anak-anak-yang.html
Sumber Gambar: http://abangnatapura.blogspot.com/2013/08/hal-menyebalkan-untuk-anak-anak-yang.html


52. Sarapan?




Sumber Gambar: https://twitter.com/generasi90an/status/504074761006096384
Sumber Gambar: https://twitter.com/generasi90an/status/504074761006096384


53. Iya, apa Iya?

53-pensil-karet


54. Hayo, ini Angsa apa Soang?

54-dikejar-soang


55. Nah ini! Vampirrrrrr




Sumber Gambar: https://arifdwijanarko.wordpress.com/2013/03/08/resensi-buku-generasi-90an-mesin-waktu-yang-penuh-ilustrasi/
Sumber Gambar: https://arifdwijanarko.wordpress.com/2013/03/08/resensi-buku-generasi-90an-mesin-waktu-yang-penuh-ilustrasi/


Serius masih ada yang belum masuk di list ini? Sok atuh berhubung sekarang jaman nya udah digital, di info lewat komentar, atau kalau rindu sama sepucuk surat, bisa juga koq, nanti tinggal panggil Pak Pos aja minta kirim. Jangan lupa pake perangko 500 ya!

Updateeeeeeeeeee!

Yuklah kita liat, bakal nyampe angka berapa nih kenangan generasi 90an nya.

56. Uhyeah! Maenan generasi 90an.







57. Tepok Gambar

Hahhhaa





Kebagian Satu Klik Disini