Logo Design by FlamingText.com

Selamat Datang

Selamat Datang
"Terima Kasih dan Mohon di Share Jika Konten Ini Bermanfaat"
"Peace, Love, Life and Fun"

Kamis, 16 Februari 2017

Sejarah Motogp

MOTOGP

Informasi Profil
Pertama kali diadakan: 1949
Awal Diselenggarakan oleh: Fédération Internationale des
Clubs Motocyclistes
Grand Prix Sepeda Motor (MotoGP) mengacu pada kelas
puncak dari balap motor, saat ini terbagi dalam tiga kelas
mesin yang berbeda: Moto3, Moto2 dan MotoGP. Motor-
motor yang digunakan di MotoGP adalah motor yang dibuat
khusus untuk balapan dan tidak dijual untuk umum. Hal ini
berlawanan dengan beberapa balapan kategori produksi,
seperti World Superbike yang melombakan versi modifikasi
dari motor-motor yang tersedia untuk umum.
Sejarah
Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama kali
diselenggarakan oleh Fédération Internationale de
Motocyclisme (FIM), pada tahun 1949. Pada saat itu secara
tradisional telah diselenggarakan beberapa balapan di tiap
event untuk berbagai kelas motor, berdasarkan kapasitas
mesin, dan kelas untuk sidecars (motor bersespan). Kelas-
kelas yang ada saat itu adalah 50 cc, 125 cc, 250 cc, 350
cc, dan 500 cc untuk motor single seater, serta 350 cc dan
500 cc untuk motor sidecars. Memasuki tahun 1950-an dan
sepanjang 1960-an, motor bermesin 4 tak mendominasi
seluruh kelas. Pada akhir 1960-an, motor bermesin 2 tak
mulai menguasai kelas-kelas kecil.
Periode mid 1970 - 2001
Pada tahun 1970-an motor bermesin 2 tak benar-benar
menyingkirkan mesin-mesin 4 tak. Pada periode ini
beberapa motor seperti Kawasaki H1-R, MV Agusta 500
Three, memilih menggunakan mesin dua langkah tiga
silinder. Dengan motor tiga silinder nya, MV Agusta sukses
memborong juara dunia pembalap dalam rentang 1966 -
1973.
Tahun-tahun sebelumnya, MV Agusta juga sukses dengan
motor empat silinder nya sejak 1956 - 1965 melalui
pembalapnya John Surtees, Gary Hocking dan Mike
Hailwood. Pemilihan mesin tiga silinder biasanya
dilatarbelakangi untuk mendapatkan bobot yang ringan
sehingga sehingga mampu mengeksekusi tikungan lebih
cepat dan memperoleh hasil kualifikasi yang lebih baikPada
tahun 1979, Honda berusaha mengembalikan mesin 4 tak di
kelas puncak dengan menurunkan motor NR500, namun
proyek ini gagal, dan bahkan pada tahun 1983 Honda
mampu meraih kemenangan dengan motor 500 cc 2 tak
miliknya. Pada tahun 1983, kelas 350 cc akhirnya
dihapuskan. Kelas 50 cckemudian digantikan oleh kelas 80
cc pada tahun 1984, tetapi kelas yang sering didominasi oleh
pembalap dari Spanyol dan Italia ini akhirnya ditiadakan
pada tahun 1990. Kelas sidecars juga ditiadakan dari
kejuaraan dunia pada tahun 1990-an, menyisakan kelas 125
cc, 250 cc, dan kelas 500 cc.
Di era 1997-an saat kebanyakan motor Grand Prix 500
menggunakan mesin empat silinder, KR3 Modenas tercatat
sebagai satu-satunya tim sekaligus pabrikan yang masih
menggunakan mesin tiga silinder. Sayang sampai dengan
datangnya era 4-tak mesin tiga silinder KR3 tidak bisa
berbuat banyak, karena kalah power dengan mesin emapt
silinder meskipun di sisi lain memperoleh benefit dari segi
bobot.
GP 500, kelas yang menjadi puncak balap motor Grand Prix,
telah berubah secara dramatis pada tahun 2002. Dari
pertengahan tahun 1970-an sampai 2001 kelas puncak dari
balap GP ini dibatasi 4 silinder dan kapasitas mesin 500 cc,
baik jenis mesin 4 tak ataupun 2 tak. Akibatnya, yang
mampu bertahan adalah mesin 2 tak, yang notabene
menghasilkan tenaga dan akselerasi yang lebih besar
Tahun 2002
Merupakan tahun transisi, periode terakhir mesin dua
langkah diperlombakan dalam kompetisi kelas premier.
Sepanjang tahun 2002 sampai 2006 untuk pertama kalinya
pabrikan diizinkan untuk memperbesar kapasitas total mesin
khusus untuk mesin 4 tak menjadi maksimum 990 cc, dan
berubah menjadi 800 cc di musim 2007.
Pabrikan juga diberi kebebasan untuk memilih jumlah silinder
yang digunakan antara tiga sampai enam dengan batas
berat tertentu. Dengan dibolehkannya motor 4 tak ber-cc
besar tersebut, kelas GP 500 diubah namanya menjadi
MotoGP. Seluruh tim pabrikan seperti Yamaha, Honda, dan
Suzuki masing-masing memilih untuk berkompetisi
menggunakan mesin empat langkah terbarunya. Praktis,
hanya tim satelit saja yang masih berkompetisi
menggunakan mesin 500 cc dua langkah.
Seluruh seri di musim ini di dominasi oleh motor-motor
empat tak.
Valentino Rossi, 11 race (Honda RC 211V)
Tohru Ukawa, 1 race (Honda RC 211V)
Max Biaggi, 2 race (Yamaha YZR M1)
Alex Barros, 2 race (Honda RC 211V)
Tahun 2003
Seluruh tim di kelas premier motoGP tidak ada lagi yang
menggunakan mesin dua langkah. Tersisa kelas 125 cc dan
250 cc saja yang masih belum diatur transisi nya menuju ke
era empat langkah.
Setelah tahun 2003 tidak ada lagi mesin 2 tak yang turun di
kelas MotoGP. Untuk kelas 125 cc dan 250 cc secara khusus
masih menggunakan mesin 2 tak.
Periode 2007 s/d Sekarang
Perubahan yang terjadi sebatas perihal kubikasi maksimal
yang diperkenankan yang diturunkan menjadi maksimum 800
cc di tahun 2007 dan berlangsung selama lima musim. Di
tahun 2012 hingga sekarang, batas kubikasi mesin ini
kembali dinaikkan menjadi 1,000 cc.
Balap untuk kelas MotoGP saat ini diselenggarakan
sebanyak 17 seri di 15 negara yang berbeda (Spanyol
menggelar 3 seri balapan). Balapan biasa digelar setiap akhir
pekan dengan beberapa tahap. Hari Jum'at digelar latihan
bebas dan latihan resmi pertama, kemudian hari Sabtu
dilaksanakan latihan resmi kedua dan QTT, di mana para
pembalap berusaha membuat catatan waktu terbaik untuk
menentukan posisi start mereka.
Balapan sendiri digelar pada hari Minggu, meskipun ada seri
yang digelar hari Sabtu yaitu di Belanda dan Qatar. Grid
(baris posisi start) terdiri dari 3 pembalap perbaris dan
biasanya setiap seri balap diikuti oleh sekitar 20 pembalap.
Balapan dilaksanakan selama sekitar 45 menit dan pembalap
berlomba sepanjang jumlah putaran yang ditentukan, tanpa
masuk pit untuk mengganti ban atau mengisi bahan bakar.
Balapan akan diulang jika terjadi kecelakaan fatal di awal
balapan. Susunan grid tidak berubah sesuai hasil kualifikasi.
Pembalap boleh masuk pit jika hanya untuk mengganti
motor karena hujan saat balapan.
Organisasi dalam MotoGP
Kesuksesan Balap MotoGP tidak terlepas dari organisasi-
organisasi yang terlibat di dalamnya. Beberapa organisasi
yang tergabung dalam komisi Grand Prix antara lain FIM,
Dorna, IRTA, dan MSMA.
FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme) merupakan
badan tertinggi di dunia yang mengurusi hal-hal seputar
sepeda motor. FIM yang berdiri pada tahun 1904 ini tidak
hanya mengurusi balap motor, tetapi juga menjadi pengawas
motor-motor produksi yang dijual masal, terutama soal
keamanan dan kelayakan. Dalam kegiatan balap motor, FIM
adalah badan yang mengurusi dan bertanggung jawab
mengenai regulasi dan teknis pelaksanaan balapan, juga
mengenai status, taraf, dan kriteria dari sebuah kejuaraan
balap motor.
Dorna adalah organisasi penyelenggara balapan MotoGP,
atau dengan kata lain Dorna adalah promotor kejuaraan
MotoGP. Dorna bertanggung jawab terhadap kualitas event
dan juga mengurusi sponsor event.
IRTA (International Road racing Team Association), anggota
organisasi ini terdiri dari tim-tim yang mengikuti balapan
MotoGP. Organisasi ini berfungsi untuk menyalurkan aspirasi
tim dan para pembalap yang tergabung di dalamnya. Dengan
organisasi inilah pembalap dapat memberikan masukan dan
menentukan hak-hak dan kepentingannya, antara lain nilai
kontrak, keamanan dan kelayakan sirkuit.
MSMA (Motor Sport Manufacturer Association) merupakan
organisasi dalam MotoGP yang terdiri dari pabrikan-
pabrikan motor yang mengikuti kejuaraan MotoGP, seperti
Honda, Yamaha, Ducati, Suzuki, Kawasaki, dan pabrikan
lainnya. Fungsi dari organisasi ini antara lain memutuskan
peraturan teknis mengenai regulasi motor bersama dengan
organisasi lain yang tergabung di komisi Grand Prix.
Perubahan Penting Regulasi
Pada tahun 2002, kelas 500 cc digantikan menjadi MotoGP,
kapasitas motor yaitu 990 cc.
Pada tahun 2005, sebuah peraturan baru untuk MotoGP
telah diberlakukan yaitu flag-to-flag. Sebelumnya, jika
sebuah balapan dimulai dengan start dalam kondisi sirkuit
kering dan hujan turun, pembalap terdepan dapat
mengangkat tangan untuk menghentikan lomba, demikian
juga dengan para ofisial mengibarkan bendera merah untuk
menghentikan balapan, kemudian balapan dimulai lagi
dengan menggunakan ban basah. Sekarang jika hujan turun
saat balapan tidak ada lagi bendera merah, para pembalap
langsung menuju pit untuk mengganti ban sesuai kebijakan
tim.
Pada tahun 2007, kelas MotoGP diturunkan kapasitas
mesinnya, menjadi 800 cc.
Pada tahun 2010, kelas MotoGP diberlakukan pembatasan
mesin 6 mesin untuk 1 musim.
Pada tahun 2010, kelas 250 cc digantikan oleh kelas Moto2
dengan basis mesin Honda CBR600RR dan sasis prototipe.
Pada tahun 2012, kelas MotoGP dinaikkan kapasitas
mesinnya, menjadi 1.000 cc.
Pada tahun 2012, kelas MotoGP diberlakukan regulasi CRT
(Claiming Rule Team) yang memperbolehkan Tim (Kecuali
Team Pabrikan) memakai mesin motor massal 1.000 cc
disasis prototipe.
Pada tahun 2012, kelas 125 cc digantikan oleh kelas Moto3
dengan mesin 250 cc.
Pada tahun 2014, Kelas CRT di MotoGP diganti menjadi
Open Class dan diterapkan sistem kualifikasi Knockout
Pada tahun 2016 pergantian penggunaan ban dari
Bridgestone ke Michelin.
Pada tahun 2016 semua tim MotoGP mulai dari Honda,
Yamaha, Ducati dan yg lainnya akan menggunakan 1 ECU
seragam buatan Magneti Marelli oleh Dorna. Selain itu,
perangkat keselamatan juga di terapkan dengan menambah
Sensor Tekanan ban dan Aturan baru[2] yakni penambahan
Panel Stewards untuk membantu Race Direction.
Mulai tahun 2017 penggunaan winglet dilarang, menyusul
rilis yang dikeluarkan oleh komisi grandprix pada tanggal 25
Juni 2016 atas pertimbangan keamanan.